3.3.a.6 REFLEKSI TERBIMBING – PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
Pertanyaan Pemantik :
1. Apa yang menarik bagi Anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid?
Hal yang menarik bagi saya setelah mempelajari program pengelolaan yang berdampak pada murid:
1.Penentuan prioritas kepemimpinan murid dan kebutuhan belajar murid.
2. Setiap perencanaan program yang akan dilakukan haruslah dimulai dengan melakukan identifikasi dan pemetaan berdasarkan sumber daya yang dimiliki dengan melihat potensi dan kekuatan yang ada. Berdasarkan itu barulah sumber daya/aset yang sudah dipetakan untuk dimanfaatkan sebagai program sekolah yang berdampak pada murid dengan menekankan kepemimpinan murid dalam program tersebut.
3. Program/kegiatan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dapat berupa program/kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
4.Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk membangun profil positif dirinya melalui membangun karakter: beriman, betakwa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; mampu bergotong royong; mandiri; dapat berpikir kritis; kreatif, sebagai wujud dari Profil Pelajar Pancasila sebagai muara dari merdeka belajar dan pemelajar sepanjang hayat.
5.Program yang berdampak pada murid melalui Kepemimpinan Murid (Student Agency) ada 3 (tiga): aspek yang mampu mengembangkan kapasitas diri murid menjadi pemilik bagi proses belajarnya sendiri yaitu: suara (voice), pilihan (choice), kepemilikan (ownership).
a.Suara (voice)
Suara murid yang otentik memberikan kesempatan bagi murid untuk berkolaborasi dan membuat keputusan dengan orang dewasa seputar apa dan bagaimana mereka belajar dan bagaimana pembelajaran mereka dinilai.
Mempromosikan suara murid dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dalam banyak cara. Suara murid dapat ditumbuhkan melalui diskusi, membuka ruang ekspresi kreatif, memberi pendapat, merelevansikan pembelajaran secara pribadi, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh mempromosikan “suara murid”:
- Membangun kepercayaan diri murid bahwa setiap suara berharga dan layak didengar.
- Memberikan kesempatan murid untuk bertanya, memberikan pendapat, berdiskusi.
- Mendiskusikan keyakinan kelas dan membuat kesepakatan kelas.
- Melibatkan murid dalam memberikan umpan balik terhadap proses belajar yang telah dilakukan
- Melibatkan murid dalam perencanaan pembelajaran.
- Ketika kita menginginkan murid-murid nkita mengambil peran tanggung jawab untuk pembelajaran mereka, maka kita harus memberikan murid kesempatan untuk memilih apa dan bagaimana mereka akan belajar. Memberikan pilihan pada murid dapat memberdayakan murid, mendorong keterlibatan dalam pembelajaran, dan mengenalkan pada minat pribadi dalam pengalaman belajar (Aiken et al, 2016). Selain itu, memberikan murid pilihan juga meningkatkan motivasi dan otonomi murid, yang dapat memberikan dampak positif pada efikasi diri dan motivasi murid (Bandura, 1997).
Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana guru dapat mendorong dan menyediakan “pilihan” bagi murid-murid.
- Membuka cakrawala murid bahwa ada berbagai pilihan atau alternatif yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum menentukan sebuah keputusan.
- Memberikan kesempatan bagi murid untuk memilih bagaimana mereka mendemonstrasikan pemahamannya tentang apa yang telah mereka pelajari.
- Memberikan kesempatan pada murid untuk memilih peran yang dapat mereka ambil dalam sebuah kegiatan/program.
- Memberikan murid kesempatan untuk memilih kelompok.
- Memberikan kesempatan murid untuk mengelola pengaturan kegiatan.
- Memberi kesempatan murid membawa sumber-sumber pembelajaran yang mungkin mereka miliki dan meminta mereka berbagi.
- Mengajak murid untuk mengatur kelas mereka sendiri
- Memajang pekerjaan-pekerjaan murid di kelas.
Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya.
Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya.
Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan.
Lingkungan tersebut berkomitmen untuk menempatkan murid sedemikian rupa sehingga aktif menentukan proses belajarnya sendiri.
Lingkungan tersebut menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.
(disadur dari Noble Noble, T. & H. McGrath, 2016)
7. Peran keterlibatan komunitas sekolah, komunitas di sekitar sekolah dan komunitas luar sekolah yang lebih luas dalam membantu menumbuhkan kepemimpinan murid melalui program yang berdampak pada murid yang sekolah terapkan.
Komunitas-komunitas yang mendukung kepemimpinan murid tentunya akan memahami bahwa sesungguhnya murid-murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan. Mereka akan berusaha menciptakan kesempatan-kesempatan yang mendorong tumbuhnya dan berkembangnya berbagai sikap dan keterampilan-keterampilan penting dalam diri murid, misalnya sikap percaya diri, mandiri, kreatif, gigih, keterampilan berpikir kritis, dalam berbagai interaksi yang mereka lakukan dengan murid, sehingga murid akan senantiasa merasa didukung, berdaya, dan memiliki efikasi diri yang tingg
8. Menentukan strategi yang efektif dalam perencanaan program yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
9. Menerapkan dan mengelola program sekolah yang mendorong kepemimpinan murid.
2. Apa yang mengejutkan yang Anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid?
Hal yang mengejutkan yang saya temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid:
1. Ketika murid menjadi agen dalam pembelajaran mereka sendiri dan berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar mendorong murid belajar secara merdeka sesuai dengan kodratnya, berbeda dari serbelumnya murid cendrung pasif sebab selama ini guru cendrung mengarahkan kegiatan belajar murid sesuai keinginan guru.
2. Program yang berdampak pada murid memberi ruang pada kepemimpinan murid melalui suara dalam menentukan pilihan mereka sendiri agar bisa memiliki rasa kepemilikan terhadap apa yang menjadi pilhan mereka.
3. Peran keterlibatan komunitas sekolah, komunitas di sekitar sekolah dan komunitas luar sekolah yang lebih luas dalam membantu menumbuhkan kepemimpinan murid mampu memberikan wadah bagi murid untuk berkembang dengan ide-ide mereka.
3. Apa yang berubah yang akan Anda lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini?
Perubahan yang akan saya lakukan setelah mempelajari modul program yang berdampak pada murid ini, yaitu:
1. Mulai mencoba untuk mempertimbangkan dan menerapkan aspek suara (voice), pilihan (choice), kepemilikan (ownership) dari murid saya dalam pelaksanaan pembelajaran, dimulai dari inisiasi saya pada kelas saya terlebih dahulu, agar murid bisa merdeka dalam belajar.
2. Membuat program yang berpihak pada murid dengan memberdayakan aset/modal apa saja dari 7 aset/modal yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan program.
3. Merencanakan program yang berdampak pada murid dengan melihat 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
4. Mulai mencoba melakukan refleksi dan evaluasi dalam pengelolaan program yang saya jalankan.
4. Apa yang menantang bagi Anda untuk memahami apa yang disampaikan dalam modul ini?
Hal yang menantang bagi saya untuk memahami yang disampaikan dalam modul pengelolaan program yang berdampak pada murid ini yaitu:
1. Bagaimana merubah pola pikir dan kebiasaan saya yang cenderung mengarahkan belajar murid sesuai keinginan saya dan juga murid selama ini yang hanya menunggu dan menerima apa yang guru berikan, untuk saya dapat merubah hal tersebut dan mulai memberi kesempatan kepada murid untuk bersuara dan menentukan pilihannya sendiri, serta kepemilikan mereka dalam belajar.
2. Bagaimana agar saya dapat menjalankan sebuah program berdampak pada murid yang mampu membuat murid berkembang tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan masyarakat dengan menghasilkan insan yang berkarakter mulia, mandiri dan berkarya.
5. Sumber-sumber dukungan yang saya miliki untuk membantu saya menyusun program yang berdampak pada murid.
Sumber dukungan yang saya miliki untuk membantu saya menyusun program yang berdampak pada murid, yaitu:
Sumber-sumber dukungan yang saya miliki untuk membantu saya menyusun program yang berdampak pada murid di antaranya kepala sekolah selaku pemegang kebijakan sekolah, rekan sejawat, murid saya sendiri, orangtua murid, lingkungan fisik berupa sarana dan prasarana, lingkungan sekolah, lingkungan sekitas sekolah dan juga lingkungan luar sekolah. Selain itu ada beberapa aset sekolah lainnya yang juga mendukung terlaksananya penyusunan program yang berdampak pada murid.
Demikian pemaparan saya mengenai Refleksi Terbimbing Modul 3.3
Semoga Bermanfaat
Terima Kasih
Komentar
Posting Komentar